Ikan merupakan bahan pangan yang sangat mudah rusak/membusuk apabila dibiarkan pada suhu udara normal. Proses pembusukan oleh bakteri dan enzim akan segera berlangsung segera setelah ikan mati. Ikan sudah tidak layak lagi dimakan apabila dibiarkan pada suhu kamar kira-kira 15 jam setelah ikan mati, ada ikan yang agak tahan dan ada ikan yang lebih cepat busuknya tergantung dari jenis ikannya. Kemunduran mutu atau proses pembusukan ikan lebih cepat dibandingkan dengan pembusukan daging yang berasal dari hewan darat yang lain.
Untuk menghambat atau memperlambat proses kemunduran mutu ini dapat dilakukan dengan diterapkannya suhu dingin (teknologi refrigerasi) karena dengan suhu dingin bakteri tidak dapat berkembang biak dan aktivitasnya sangat terhambat, demikian pula aktivitas enzim dan reaaksi kimia lainnya.
Dalam kegiatan industri perikanan, perjalanan hasil produksi perikanan baik dari tangkapan maupun budidaya sampai ke konsumen melalui beberapa tahapan yaitu mulai saat ikan ditangkap di atas kapal, dipanen dari tambak atau kolam atau perairan umum, pedagang, PP/TPI, UPI, selama distribusi dan pemasarannya. Agar produk ini terjaga kesegarannya, maka suhu ikan hasil tangkapan atau hasil panen diupayakan selalu tetap rendah, yakni dengan menerapkan teknologi refrigerasi diantaranya adalah dengan mengoptimalkan penggunaan es atau menggunakan peralatan refrigerasi.
Salah satu sarana penting dalam rantai pemasaran adalah pengangkutan hasil perikanan untuk didistribusikan ke konsumen. Agar kualitas hasil perikanan yang dipasarkan tetap terjaga mutunya, maka sudah barang tentu semua kendaraan yang digunakan mengangkut ikan harus mampu mempertahankan suhu dingin yang dibutuhkan baik untuk ikan segar maupun mengawetkan produk beku.
Untuk pengangkutan jarak jauh suhu harus selalu dijaga -18o C atau lebih rendah dan ini bisa dicapai dengan pendinginan mekanis, pemakaian es kering, sirkulasi gas cair yang dingin. Untuk refrigerasi dan ketelitian dalam pemuatan, operasi dan pemeliharaannya, sewaktu-waktu harus diperiksa dengan mengukur suhu produk pada awal dan akhir perjalanan.
Pengangkutan harus dilakukan dengan hati-hati agar produk perikanan tidak terkena suhu tinggi selama pemuatan dan pembongkaran kendaraan pengangkut. Pengembangan sarana Pengangkutan yang ditujukan bagi proses distribusi dan pemasaran adalah dengan pe-nyediaan sarana sebagai berikut:
1. Truk ber-refrigerasi (refrigerated truck)
Truk berefrigerasi merupakan alternatif alat transportasi produk perikanan yang baik diterapkan untuk transpor jarak jauh dan yang memakan waktu panjang.
2. Truk berinsulasi (insulated truck)
Kebutuhan refrigerasi untuk mengangkut ikan dapat ditekan sekecil mungkin dengan cara menginsulasi seluruh bagian sarana angkut sebaik mungkin, yakni atap, dinding dan lantai. Hal ini dilakukan agar suhu ikan tidak cepat meningkat selama proses distribusi dan agar kapasitas ikan yang diangkut dapat lebih besar. Penyusunan peti wadah ikan dalam truk berinsulasi disusun rapat sesamanya agar panas tidak menyelinap diantara peti, serta diberi lapisan alas es di bawah tumpukan peti dan lapisan es lagi di atas tumpukan.
3. Mobil angkut pick up
Fasilitas mobil pick up dalam suatu unit pengolahan ikan dapat digunakan untuk mengangkut kebutuhan proses pengolahan, serta untuk mendistribusikan produk olahan non beku yang sudah dikemas dengan baik untuk jarak yang tidak terlalu jauh.
4. Sepeda motor roda 2 (dua) dilengkapi box berinsulasi
Alat ini dirancang dengan harga yang relatif murah tetapi mempunyai daya guna yang maksimal. Alat tersebut berkapasitas 50 kg/wadah. Setiap motor yang digunakan mempunyai dua wadah. Usia produktif alat ini diperkirakan minimal sampai lima tahun.
5. Kendaraan Beroda 3 (tiga)
Kendaraan beroda 3 (tiga) yang berfungsi sebagai sarana pemasaran bergerak untuk memasarkan produk ikan segar, ikan beku atau ikan olahan. SPG tersebut harus dilengkapi dengan cool box yang dapat mempertahankan ruang penyimpanan pada suhu 0° – 4°C.
Cool box yang digunakan dalam pemasaran bergerak roda 3 (tiga) adalah cool box aktif, yaitu cool box yang terpasang langsung pada kendaraannya. Cool box tersebut bahan dinding luarnya terbuat dari fber glass, bahan dinding dalamnya terbuat dari almunium sedangkan bahan isolatornya terbuat dari Styrofoam